Bimbingan Belajar Bastian 2

Hampir pukul 2 siang, Bastian masih sibuk berkutat dengan tumpukan buku-buku fisika dihadapannya.

Sudah lima kali konsentrasi belajarnya terganggu akibat ponsel seorang wanita didalam ruangan yang sama dengannya terus berbunyi.

Entah mengapa Bu Sofi tak kunjung menerima panggilan itu. Kini ponselnya kembali berbunyi, raut wajah wanita itu lagi-lagi terlihat sedikit tertekan.

“H-halo? Iya maaf, ini sebentar.. Iya iya maaf. Iya ini selesai. Iya maaf Mas.”

Ahh panggilannya ditutup sepihak, batin Bastian. Hanya itu yang dapat ia dengarkan. Dipandanginya air wajah wanita itu, kini jauh lebih tenang daripada sebelumnya.

Bu Sofi beranjak dari tempat duduknya, menghampiri Bastian yang kembali berpura-pura fokus pada soal-soal yang tengah ia kerjakan.

“Bas?” Tegur Bu Sofi.

“Eh, iya Bu?”

“Kayanya Ibu gak bisa kasih bimbingan sampe sore nih Bas. Udah ditelponin terus sama Pak Yana.” Tutur wanita itu lembut.

“Gapapa Bu, saya nanti masih bisa belajar dirumah kok. Tenang aja.”

“Yaudah kalau gitu beresin aja buku-bukunya, kamu bisa kembali ke kelas Bas.”

Mendengar itu Bastian langsung kebingungan, pasalnya sejak tadi ia belum sempat menanyakan apapun mengenai Jevan.

“I-ya Bu, tapi besok belajar lagi kan?”

“Iya dong, biar kamu dapet juara olimpiade!”

Ahh masih ada hari esok, lantas Bastian tersenyum sembari mengangguk. Detik selanjutnya ia bersiap untuk kembali ke kelasnya.