Surat Edaran

Sudah pukul 10 pagi, namun sejak tadi tidak ada tanda-tanda akan dilaksanakannya KBM. Para murid tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, begitu pula dengan Rasya dan juga Kadavi yang sejak tadi tengah berbincang santai, sembari memainkan permainan ludo yang ada pada ponsel Kadavi.

“Mana sih Dav, katanya mau ada acara PERSAMI? Kok sampe sekarang belum ada pengumumannya?”

“Gak tau Ca, tungguin aja.”

“Daviii udahan aja lah mainnya! Gue kalah terus!” Sulut Rasya. Pasalnya sudah 5 kali putaran permainan dan kemenangan selalu berada ditangan laki-laki yang kini tengah duduk menghadapnya.

Tepat saat Kadavi terkekeh, muncullah beberapa rombongan anak OSIS dari balik pintu kelas.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya maaf mengganggu waktu temen-temen. Kita disini mau kasih tau kalau sekolah bakal ngadain PERSAMI untuk kelas sebelas. Nah, ini surat edarannya, bisa diisi mau ikut atau enggak dan pastinya atas izin orang tua ya.” Ujar salah satu anak laki-laki yang membawa setumpuk kertas.

“Langsung diambil aja satu-satu ya. Buat list barang bawaan, bawa seperlunya aja karena kita cuman kemah 2 hari 1 malam.”

Senyum Rasya mengembang, baginya berkemah bersama teman-teman sekelas adalah pengalaman pertamanya.

“Kenapa senyum-senyum gitu dah?” Kadavi yang menyadari tingkah gadis itu menjadi penasaran.

“Gapapa Dav, seneng aja bisa kemah bareng-bareng.”

Setelah mendengar jawaban Rasya, Kadavi hanya terdiam. Jauh didalam lubuk hatinya, ia merasa takut.